Kemarin pulang dari kerja, sesampainya di rumah saya sudah disuguhi agenda anakku yang harus saya bubuhi tanda tangan. Selain itu ada selembar kertas yang harus saya tanda tangan juga yaitu kertas ulangan bahasa Sunda dengan nilai 100. Wah.... hati saya bersorak girang (bukan Andre lho, dia biasa-biasa aja tuh). Dalam hati ada rasa senang....senang karena mataku dibukakan oleh Tuhan untuk melihat Andre dari sudut lain. Yaitu kemampuannya mengatur dirinya sediri dan tidak mau begitu saja menerima bantuan, meskipun itu dari ibunya sendiri.
Kemarin mati-matian dia tidak mau saya ajak bertanya-tanya tentang apa yang sudah dia pelajari untuk ulangan kemarin ada 2 ualangan : Bahasa Sunda dan Kewarganegaraan. Saya tau dia teidak terlalu bagus nilainya untuk Bahasa Sunda. Berkali-kali saya ajak untuk berdiskusi dia tidak mau. Saya beri pengertian bahwa saya juga mampu untuk itu dan dia beruntung punya mama yang mau menanyainya. Tetap dia tidak mau, malahan dia pergi sendiri ke ruang makan, dia baca buku tanpa bersuara di sana.
Tuhan terima kasih Engkau menganugerahkan anak ini pada kami dan terima kasih serta puji syukur karena kami dapat melihat Andre dari sudut yang lain, mempunyai tanggung jawab sendiri, belajar sendiri. Terima kasih Kau anugerahkan kepada kami anak-anak dengan keunikannya masing-masing yang bagi kami hal tersebut adalah amazing....Syukur dan terima kasih Kau mampukan kami melihat kelebihan-kelbihan itu pada anak-anak kami, Kami mohon dampingilah, sertailah mereka dalam hidup mereka agar mereka tidak hanya menyenagkan kami orang tuanya tetapi juga dapat menyenangkan semua orang, menolong semua orang. Syukur dan terima kasih Tuhan. Amin